IMAN

"Sesungguhnya Kami jadikan manusia itu sebaik – baik kejadian. Kemudian Kami kembalikan ia kepada tingkat yang serendah – rendahnya; kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal yang baik - baik. Bagi orang – orang yang demikian, tersedia ganjaran yang tiada putus – putusnya (Q.S. At-Tien :4-6)


 

Sesuai ajran Islam, manusia lahir suci serta di lengkapi dengan potensi menjadi manusia yang mulia. Potensi yang masih berupa bibit ini, member kemungkinan kepada manusia untuk mencapai tingkat yang tinggi dalam batas – batas yang mungkin dicapai oleh manusia, tentunya jika bibit itu dapat dijaga dan dikembangkan menurut yang sewajarnya.


 

Kebalikkannya, bila bibit tersebut disia – siakan, maka manusia itu akan tenggelam sampai kedasar yang serendah – rendahnya.


 

Tiap perkembangan bergerak menurut hokum tertentu. Untuk membimbing tenaga perkembangan itu kepada jalan yang benar, agar dapat mencapai tujuannya serta terhindar dari keruntuhan maka haruslah diturut saluran tertentu pula. Untuk mengetahui saluran itu manusia memerlukan pimpinan.


 

Pimpinan ini diberikan oleh 'Sumber dari semua Hukum", yaitu yang mengatur dan memelihara alam raya ini, Dialah Allah yang maha Suci, dengan perantaraan hamba – hambaNya yang suci hukum – hukum itu disampaikan kepada manusia. Hamba yang suci itu adalah Malaikat. Hukum yang disampaikan oleh Malaikat itu adalah hokum yang berkenaan dengan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat nanti.


 

Inilah dasar dari ke-enam pokok kepercayaan atau yang disebut arkanul-Iman, sebagaimana tersebut dalam ayat Qur'an dan hadits Nabi sbb :


 

"Hai orang – orang yang beriman! Percayalah kepada Allah dan RasulNya dan kepada Kitab Al-Qur'an yang diturunkanNya kepada Rasul-Nya Muhammad dan kepada Kitab – Kitab yang diturunkanNya pada masa dahulu. Barang siapa kafir kepada Allah, kepada MalaikatNya, Kitab – KitabNya, Rasul – RasulNya dan kepada hari akhir, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh – jauhnya (Q.S. An-Nisaa : 136)


 

"Katakanlah (ya Muhammad!): "Sesungguhnya tidak akan mengenai kami, melainkan apa – apa yang telah ditentukan Allah bagi kami. Dia itu adalah Tuhan kami dan kepadaNyalah kami orang – orang mu'min berserah diri". (Q.S. At-Taubah : 51)


 

Atas adanya suatu pertanyaan, apakah pengertian iman itu, maka Nabi Muhammad s.a.w. menjawab :

"Iman itu ialah bahwa engkau percaya kepada Allah, percaya kepada Malaikat – MalaikatNya, kepada Kitab – KitabNya, Kepada Rasul – RasulNya serta percaya kepada hari akhir dan percaya Qadar, yang baiknya dan yang buruknya" (H.S.R. Muslim)


 

Kesimpulan :

Seorang muslim haruslah mempunyai keenam pokok kepercayaan (arkanul-iman), yaitu :

  1. Percaya kepada Allah
  2. Percaya kepada MalaikatNya
  3. Percaya kepada Kitab SuciNya
  4. Percaya kepada RasulNya
  5. Percaya kepada hari kemudian
  6. Percaya kepada Qadar, baik dan buruknya datang dari Allah.

Kalimat Syahadat – Ikrar kepercayaan

Setiap orang Islam, Wajib mengucapkan sekurang –kurangnya sekali dalam seumur hidup dan menyadari arti dan maksudnya dengan penuh kesungguhan.

Kalimat syahadat berbunyi :

"Asy-hadu an laa ilaaha ilallah (u), wa asy-hadu anna Muhammada (n) rrasuulullah (i)", yang berarti :

"Aku mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku mengaku bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah".

Kalimat ini adalah pernyataan suci dari kepercayaan yang benar atas ke-Esa-an Tuhan. Bagian yang pertama mengandung pengingkaran yang mutlak atas kemungkinan tuhan – tuhan lain atau dewa – dewa, dalam bentuk apapun juga. Ia mengingkari adanya tuhan dalam ala mini, baik yang menyatakan diri dalam bentuk benda mati, ataupun yang berwujud dalam bentuk yang disebut sebagai "pribadi –pribadi besar", yang sering tampil kemuka dalam masyarakat; biasanya disebabkan oleh tekanan – tekanan hidup yang berat. Orang – orang besar demikian, biasanya diangkat dan dipandang sebagai dewa atau setengah dewa.

Kalimat tersebut membebaskan orang dari ketakutan palsu atau pemujaan pada dewa – dewa yang diangkat ataupun yang tidak dan timbul disekelilingnya. Tidak satupun dalam kehidupan sehari – hari, juga tidak dalam seluruh dunia atau dalam jagad raya ini yang dapat menakuti-Nya. Semua ketakutan dalam arti yang baik dan semua pemujaan ditujukan hanya kepada yang Satu, yaitu pencipta yang Tunggal.

Kalimat itu memberi kesanggupan kepadanya untuk menempatkan setiap orang yang dijumpai dalam kehidupannya, pada tempat yang sewajarnya dan ia berdiri berhadapan dengan tiap manusia, tidak lebih dan tidak kurang dari itu.

Kalimat itu melenyapkan rasa kecil diri terhadap dunia yaitu suatu perasaan yang membunuh energy dan tenaga diri dan tidak layak dipunyai oleh manusia. Dengan demikian, kalimat itu dengan sendirinya mengangkat orang yang beriman kepada kesadaran akan harga dirinya sebagai manusia, dengan disamping itu ditutupnya pintu bagi kemungkinan sangkaan sombong dan kelebihan diri itu dari manusia lain.


 

Pada bagian kedua, seorang muslim mengaku bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah. Dalam hal ini ajaran Islam memberi tempat yang sewajarnya kepada Rasul Tuhan itu.

Sejarah mengajarkan betapa mudahnya juru kutbah dan pribadi – pribadi yang luar biasa itu diangkat oleh manusia menjadi dewa atau setengah dewa, hal ini disebabkan karena penghormatan dan pemujaan yang berlebihan.

Bagian kedua dari Syahadat menghancurkan kemunkinan – kemungkinan semacam itu, seorang Islam mengakui bahwa nabi Muhammad adalam manusia biasa, hanya dipilih oleh Allah untuk menjadi contoh yang utama bagi seluruh manusia, sehingga perilaku dan ucapannya menjadi pedoman bagi umat Islam dalam kehidupan.

"Katakanlah (ya Muhammad!): "Sesungguhnya aku adalah manusia juga seperti kamu!" (Q.S. Al-Kahfi:110)

Kesimpulan :

Keyakinan yang kokoh yang diinsyafi dengan penuh kesadaran akan kebenaran Syahadat itu jadi tenaga pendorong bagi manusia yang beriman akan nilainya sebagai manusia dan selanjutnya memberikan kemerdekaan jiwa yang penuh baginya, ialah suatu kemerdekaan yang menjadi dasar dari tiap – tiap kemerdekaan, yang menjadi syarat utama pula bagi setiap perkembangan yang suci sifatnya.

Kewajiban seorang Muslim

Kewajiban seorang muslim adalah apa yang dinamakan kelima tiang atau rukun Islam,yaitu ajaran – ajaran yang dikandung oleh ayat – ayat berikut :

"Saksikanlah olehmu, bahwa kami ini adalah orang – orang Muslimin" (Q.S. Ali-Imran : 63)

"Kerjakanlah sholat dengan sempurna. Sesungguhnya sholat itu, diwajibkan membayarkan pada waktunya atas sekalian orang mu'min" (Q.S. Ali-Imran : 63)

"Kerjakanlah sholat bayarkanlah zakat!" (Q.S. Al-Baqarah : 42)

"Diwajibkan atasmu puasa, seperti telah diwajibkan juga atas umat – umat yang sebelummu" (Q.S. Al-Baqarah : 183)

"Hak bagi Allah, menjadi kewajiban atas manusia mengerjakan haji ke Baitullah, yaitu bagi orang yang kuasa pergi kesana" (Q.S. Ali-Imran : 97)

Dan secara ringkas kewajiban seorang muslim adalah :

  1. Mengakui bahwa tidak ada Tuhan, hanyalah Allah dan Nabi Muhammad itu adalah utusan-Nya
  2. Wajib mengerjakan sholat
  3. Wajib mengeluarkan zakat
  4. Wajib berpuasa pada bulan ramadhan
  5. Wajib mengerjakn haji

ISLAM

Islam, artinya damai, juga berarti menyerahkan diri dalam hal ini adalah menyerahkan jiwa dan raga seluruhnya kepada kehendak Ilahi.

Seorang Muslim, ialah seorang yang mematuhi dengan sesungguhnya akan segala perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya, baik yang berkenaan dengan kewajiban terhadap Allah ataupun terhadap manusia. Ajaran ini adalah ciri yang terpenting dari ajaran Islam.

Menyerahkan diri kepada Allah bukan berarti harus menjauhkan diri dari kewajiban – kewajiban terhadap sesama manusia. Islam bukanlah agama pertapaan untuk kepuasan diri dan jiwa sendiri.

Sejarah Sholat 5 waktu

Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang diutuskan oleh Allah SWT untuk membimbing manusia ke arah jalan kebenaran. Tidak seperti umat nabi-nabi yang lain, umat nabi Muhammad telah diperintahkan untuk mengerjakan solat 5 waktu setiap hari. Ini merupakan kelebihan dan anugerah Allah SWT terhadap umat nabi Muhammad dimana solat tersebut akan memberikan perlindungan ketika di hari pembalasan kelak. Berikut diterangkan asal-usul bagaimana setiap solat mula dikerjakan.

Subuh:

Manusia pertama yang mengerjakan solat subuh ialah Nabi Adam a.s. iaitu ketika baginda keluar dari syurga lalu diturunkan ke bumi. Perkara pertama yang dilihatnya ialah kegelapan dan baginda berasa takut yang amat sangat. Apabila fajar subuh telah keluar, Nabi Adam a.s. pun bersembahyang dua rakaat.

Rakaat pertama: Tanda bersyukur kerana baginda terlepas dari kegelapan malam.
Rakaat kedua: Tanda bersyukur kerana siang telah menjelma.

Dhuhur:

Manusia pertama yang mengerjakan solat Zohor ialah Nabi Ibrahim a.s. iaitu tatkala Allah SWT telah memerintahkan padanya agar menyembelih anaknya Nabi Ismail a.s.. Seruan itu datang pada waktu tergelincir matahari, lalu sujudlah Nabi Ibrahim sebanyak empat rakaat.

Rakaat pertama: Tanda bersyukur bagi penebusan.
Rakaat kedua: Tanda bersyukur kerana dibukakan dukacitanya dan juga anaknya.
Rakaat ketiga: Tanda bersyukur dan memohon akan keredhaan Allah SWT.
Rakaat keempat: Tanda bersyukur kerana korbannya digantikan dengan tebusan kibas.

Asar:

Manusia pertama yang mengerjakan solat Asar ialah Nabi Yunus a.s. tatkala baginda dikeluarkan oleh Allah SWT dari perut ikan Nun. Ikan Nun telah memuntahkan Nabi Yunus di tepi pantai, sedang ketika itu telah masuk waktu Asar. Maka bersyukurlah Nabi Yunus lalu bersembahyang empat rakaat kerana baginda telah diselamatkan oleh Allah SWT daripada 4 kegelapan iaitu:

Rakaat pertama: Kelam dengan kesalahan.
Rakaat kedua: Kelam dengan air laut.
Rakaat ketiga: Kelam dengan malam.
Rakaat keempat: Kelam dengan perut ikan Nun.

Maghrib:

Manusia pertama yang mengerjakan solat Maghrib ialah Nabi Isa a.s. iaitu ketika baginda dikeluarkan oleh Allah SWT dari kejahilan dan kebodohan kaumnya, sedang waktu itu telah terbenamnya matahari. Bersyukur Nabi Isa, lalu bersembahyang tiga rakaat kerana diselamatkan dari kejahilan tersebut iaitu:

Rakaat pertama: Untuk menafikan ketuhanan selain daripada Allah yang Maha Esa.
Rakaat kedua: Untuk menafikan tuduhan dan juga tohmahan ke atas ibunya Siti Mariam yang telah dituduh melakukan perbuatan sumbang.
Rakaat ketiga: Untuk meyakinkan kaumnya bahawa Tuhan itu hanya satu iaitu Allah SWT semata-mata, tiada dua atau tiganya.

Isya':

Manusia pertama yang mengerjakan solat Isyak ialah Nabi Musa a.s.. Pada ketika itu, Nabi Musa telah tersesat mencari jalan keluar dari negeri Madyan, sedang dalam dadanya penuh dengan perasaan dukacita. Allah SWT menghilangkan semua perasaan dukacitanya itu pada waktu Isyak yang akhir. Lalu sembahyanglah Nabi Musa empat rakaat sebagai tanda bersyukur.

Rakaat pertama: Tanda dukacita terhadap isterinya.
Rakaat kedua: Tanda dukacita terhadap saudaranya Nabi Harun.
Rakaat ketiga: Tanda dukacita terhadap Firaun.
Rakaat keempat: Tanda dukacita terhadap anak Firaun

Sumber: http://www.darulnuman.com/mhikmah/solat.html

Sholat lima waktu

Ajaran Islam yang paling pokok adalah Sholat lima waktu, yaitu :
1. Sholat Isya'
2. Sholat Subuh
3. Sholat Dhuhur
4. Sholat Asar
5. Sholat Magrib
Kelima sholat diatas adalah merupakan sholat wajib. Wajib karena harus dilaksanakan oleh semua orang yang mengaku dirinya Islam dan tentunya bila ditinggalkan akan berbuah dosa.

Rukun Iman

Rukun Iman ada enam :
1 Beriman kepada ALLAH SWT
2 Beriman kepada Malaikat Allah
3 Beriman kepada Kitab Allah
4 Beriman kepada Rasul Allah
5 Beriman kepada Hari Kiamat
6 Beriman kepada takdir Allah

Rukun Islam

Rukun Islam ada lima :
1 Mengucapkan dua kalimah syahadat
2 Sholat lima waktu
3 Berpuasa sebulan dalam bulan Ramadhan
4 Menunaikan haji ke Baitullah
5 Membayar zakat